Halangi Tugas Seorang Wartawan, Oknum Security Hotel Claro Terancam Undang-Undang Pers
MAKASSAR, INSPIRATOR-RAKYAT-Seorang Wartawan di Makassar merasa sangat kecewa terhadap ulah oknum Security Hotel Claro yang melarang wartawan untuk menjalankan tugas juralistik untuk meliput kegiatan yang digelar di hotel tesebut. Sabtu (30/03/2024).
Hotel Claro merupakan salah satu hotel ternama yang ada di Kota Makassar, yang selama ini telah banyak para pengusaha besar dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan baik dari Pemkot ataupun berbagai pihak lainnya.
Mirisnya, pihak manajemen hotel melalui Sekuritinya telah menunjukkan sikap tak terpuji atau kurang bersahabat dengan insan pers di Makassar.
Hal tersebut terbukti dengan adanya larangan atau menghalangi tugas jurnalistik, sehingga sejumlah wartawan merasa telah direndahkan profesi dan martabatnya sebagai jurnalistik yang bertugas sebagai kontrol sosial.
Salah seorang fotografer berinisial AK (51 yang berada di acara buka puasa bersama dan Syukuran atas terpilihnya H Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden mengatakan, itu sekuriti hotel Claro kurang ajar sekali karena menghalang-halangi wartawan PEDOMANRAKYAT.co.id untuk mengambil gambar.
“Sekuriti tersebut dapat dikenakan pidana sebagaimana di atur dalam Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers,” jelas AK.
Sementara wartawan pedomanrakyat.co.id Andha mengutarakan, saya dihalangi ambil gambar sementara saya ada undangan untuk meliput kegiatan tersebut.
“Itu sekuriti hotel Claro setiap saya mau ambil gambar dia halangi terus kemana pun saya mengarahkan kamera dia selalu halangi ka,” ujarnya dengan logat Makassar yang kental.
Kesal wartawan yang berperawakan brewok tersebut, tidak hanya disitu saja, sekuriti itu juga menginjak kaki saya dan bahasa tubuh dari sekuriti yang berperawakan tua dan bungkuk itu seakan menyuruh saya untuk pergi menjauh dari lokasi tersebut.
“Diketahui beberapa oknum sekuriti di Hotel Claro itu juga sering mengikuti narasumber hingga ke parkiran, dengan bahasa tubuh seakan meminta sesuatu kepada narasumber,” timpal Andha.
Selanjutnya, saya meminta kepada manajemen hotel Claro untuk memberikan evaluasi terhadap oknum sekuriti tua dan bungkuk itu, wartawan itu mempunyai tugas untuk mengumpulkan informasi yang akurat dan relevan untuk selanjutnya diinformasikan kepada khalayak.
“Saya ini wartawan asli, mau memberitakan peristiwa syukuran tersebut, saya bukan abal-abal,” tandas wartawan pedomanrakyat.co.id Andha.
Laporan/Editor : TIM INSPIRATOR-RAKYAT