Kebenaran Pengkhianatan Antara Anies Dan Prabowo

JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH, (JASMERAH) INSPIRATOR-RAKYAT-Banyak yang tidak tau kisah ini tapi orang pintar dan cerdas pasti tau kemana harus berpihak dan siapa yang berkhianat.

Kedekatan antara keduanya bermula menjelang Pilgub DKI 2017 tetapi mari kita lihat apa yang terjadi sebelumnya.

Jauh sebelum duet Anies-Sandi telah ada bakal calon dari Gerindra dan PKS yakni Sandiaga uno -Mardani Ali Sera.

Tetapi Sandi, Mardani dan beberapa tokoh bangsa yang terlibat sadar betul bahwa sulit untuk mengalahkan Ahok.

Tetapi pada akhirnya mereka menemukan lawan sepadan sebagai tandingan Ahok dan Anies Baswedan adalah jawabannya.

Menurut penuturan dari sandiaga, ada satu penghalang dalam pencalonan Anies-Sandi yakni Prabowo yang menolak keras dan menginginkan Sandi yang menjadi calon gubernur bukan Anies.

Fadly Zon turun tangan menangani masalah ini dan berbicara kepada prabowo hingga pada akhirnya menyetujui pencalonan Anies-Sandi.

Setelah itu terciptalah pasangan yang menjadi lawan sepadan bagi Ahok-Djarot yakni duet maut Anies-Sandi.

Pada Pilkada DKI 2017 Anies-Sandi Keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan Ahok-Djarot di putaran kedua.

Setelah terpilih menjadi Gubernur DKI seluruh mata tertuju kepada Anies Baswedan termasuk peluangnya untuk maju di pilpres 2019.

ANIES BASWEDAN: SAYA TIDAK AKAN KHIANATI PRABOWO

Foto diatas merupakan salah satu bagian dari rekaman di acara Mata Najwa tahun 2018 saat Anies mengatakan tidak akan mengkhianati prabowo untuk maju sebagai calon presiden meski tawaran itu datang karena posisinya menjadi Gubernur DKI yang memiliki magnet tersendiri.

Masuklah pada tahun 2019 dimana Prabowo menggandeng Sandi menghadapi Jokowi-Ma’ruf Amin Prabowo mengusung tema perubahan dan Jokowi keberlanjutan.

Di acara Konfrensi Nasional Partai Gerindra Anies kemudian hadir meski tidak secara langsung mendukung Prabowo dengan tidak menjadi tim sukses dan tidak terlibat dalam kampanye tetapi Anies mendukung penuh Perubahan yang menjadi tujuan Prabowo sesuai dengan isi pidatonya.

Tetapi hasil pilpres mengecewakan dan Prabowo kalah Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin mencapai 85.607.362 atau 55,50% dari total suara sah Nasional. Jumlah suara sah pasangan saingan mereka, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, adalah 68.650.239 suara atau 44,50% dari total suara sah nasional. Prabowo kembali harus mengakui kemenangan Jokowi.

Prabowo pun menolak hasil pemungutan suara yang dilakukan oleh KPU karena dinilai dalam pelaksanaannya yang penuh dengan kecurangan.

Buntut dari penolakan hasil pemilu tersebut adalah aksi demo tolak hasil pemilu yang lebih dikenal sebagai aksi 22 mei yang terjadi di depan gedung Bawaslu.

Awalnya aksi tersebut berjalan damai tetapi pada malam menjelang dini hari kerusuhan pecah hingga berujung pada banyaknya korban akibat aksi tersebut.

Anies mengunjungi korban aksi massa 22 mei yang meninggal dunia.

KEMANA PRABOWO ?

Prabowo bertemu Jokowi di MRT Jakarta yang merupakan awal dari bergabungnya Prabowo ke dalam kabinet.

Tak lama setelah itu Prabowo dilantik oleh Jokowi dan secara resmi menjadi mentri pertahanan Republik Indonesia.

Setelah Prabowo bergabung dengan Jokowi, Anies terpaksa berjalan sendiri meraih cita-cita perubahan yang dahulu digagas bersama prabowo.

Di sisi lain Anies tetap melanjutkan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menuntaskan masa jabatan selama 5 tahun.

Anies kemudian maju sebagai calon presiden 2024 masih dengan cita cita yang sama yakni perubahan Tetapi kali ini dia tidak bersama Prabowo lagi.

Apakah Anies Berkhianat Kepada Prabowo atau Sebaliknya Prabowo yang berkhianat kepada Anies ? Silahkan nilai sendiri.

Editor : TIM INSPIRATOR-RAKYAT