Dampak Data inflasi AS Terhadap Pasar Global

Bagi pasar, hal ini jelas menjadi kabar baik dari sisi likuiditas. Dalam lingkungan suku bunga yg lebih rendah, investor cenderung lebih menyukai aset seperti saham, emas, atau Bitcoin yg menawarkan potensi profit yg lebih tinggi. Dengan demikian, akan lebih banyak dana yg kemungkinan akan mengalir ke pasar ini.
Untuk saham, penurunan suku bunga berarti modal pendanaan perusahaan menjadi lebih rendah, yg berpotensi meningkatkan proyeksi laba. Bagi emas, ketika suku bunga yg aktual turun, biaya alternatif untuk menyimpan emas juga semakin kecil.
sementara Bitcoin dan aset kripto yg lainnya cenderung lebih mudah mengalami kenaikan harga yg signifikan dalam kondisi likuiditas pasar yg longgar.
Kita juga perlu mencermati bahwa penurunan signifikan pada yield obligasi AS tenor 10 tahun kali ini, yg menjadi penurunan harian terbesar sejak Desember, mengindikasikan bahwa permintaan terhadap obligasi AS dlm jangka pendek menurun atau ada ekspektasi bahwa suku bunga akan terus turun di masa depan.
Semakin rendah yield obligasi, semakin kecil pula tingkat bunga bebas risiko di pasar. Hal ini membuat aset yg berisiko menjadi jauh lebih menarik dibandingkan obligasi.
Bagi banyak institusi maupun investor individu, kalau inflasi diperkirakan dapat terkendali dan kemungkinan resesi ekonomi menurun, maka keputusan utk mengalokasikan aset ke instrumen berisiko lebih tinggi menjadi lebih masuk akal.
Inilah sebabnya pasar saham mencatat kenaikan yg besar, emas kembali diminati oleh investor, dan selera risiko terhadap Bitcoin serta aset kripto lainnya ikut meningkat.