Xi Jinping Akui Ekonomi China Sedang Sulit

BEIJING, INSPIRATOR-RAKYAT-Pada Malam Tahun Baru 2024 Presiden Xi Jinping menyampaikan pidato yang isinya cukup menggemparkan publik. Dalam pidato itu, Xi pertama kalinya mengakui bahwa kondisi ekonomi China sedang sulit. Pasalnya, Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu sedang didera krisis, seperti sektor properti yang masih lesu, angka pengangguran yang tinggi, dan daya beli masyarakat yang rendah. Lantas, apakah pendekatan China yang mengedepankan kontrol pemerintah atas pasar dapat menjadi obat mujarab, ataukah malah dapat menjadi bumerang.

Xi Jinping pertama kalinya mengakui kondisi ekonomi China yang tengah mengalami kesulitan. Hal ini
disampaikan Xi dalam pidatonya yang dirilis pada Malam Tahun Baru 2024.

Sejumlah perusahaan sedang mengalami masa sulit. Sebagian orang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan dasar. Berbagai hal ini menjadi keprihatinan saya yang utama.”

Ekonomi China tengah mengalami tekanan dari permasalahan krisis properti berkepanjangan, angka pengangguran anak muda yang tinggi, melemahnya daya beli, serta tekanan finansial dan utang Pemerintah Daerah yang menumpuk.

Kejayaan Sektor Manufaktur China Sudah Tak Lagi Sama

Tak hanya itu, aktivitas sektor manufaktur China berada pada level terendah selama 6 bulan terakhir. Biro Statistik Nasional (NBS) China baru saja merilis survei Purchasing Management Index (PMI) bulanan yang berada di angka 49.

Angka ini tepat di bawah angka 50, yang merupakan titik pemisah antara pertumbuhan dan kontraksi.

Keraguan Akan Pemerintah China

Menanggapi hal ini, Beijing berjanji untuk mengeluarkan sejumlah langkah untuk memperkuat fiskal dan moneter di tahun 2024.

Namun, pendekatan statis China yang menekankan kontrol partai terhadap ekonomi menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para investor Internasional.

Pasalnya, Pemerintah China seringkali bertindak keras pada kalangan bisnis demi alasan menjaga keamanan nasional, seperti yang terjadi pada Ant Group, Alibaba, Tencent, Didi, dan perusahaan swasta lainnya.

Editor : TIM INSPIRATOR-RAKYAT.COM